Laporan Perpustakaan

 

PROGRAM PERPUSTAKAAN

“ Arume Blanggreng “

Tahun 2024-2025

 

Kata Pengantar

 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Pengelola Perpustakaan “Arume Blanggreng” SMP Negeri 3 Kalipuro dapat menyelesaikan Laporan dan Penyusunan Rencana Kerja Perpustakaan Tahun 2024-2025.


Laporan Program Kerja Perpustakaan ini disusun untuk memaparkan tujuan pengelolaan perpustakaan itu sendiri. Salah satu tujuan umum perpustakaan adalah menyediakan bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan anak didik dan pendidik dalam kegiatan belajar sehari-hari. Kemudian tidak kalah penting adalah tujuan perpustakaan yaitu sebagai sumber tempat pengembangan kemampuan berpikir intelektual yang mandiri dan berwawasan global untuk membentuk sikap kreatif, inovatif, dan mengembangkan minat dan bakat siswa, baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler. Oleh karena itu sangat penting sekali perpustakaan sekolah perlu perhatian dari pihak warga sekolah dan memerlukan pengembangan khusus demi terbentuk sebuah perpustakaan ideal di SMP Negeri 3 Kalipuro yang merupakan jantung sebuah sekolah.

Guna meningkatkan mutu pendidikan serta pemanfaatan sarana penunjang yang terdapat dalam perpustakaan. Maka laporan dan penyusunan rencana kerja kami buat seefisien dan sesederhananya, walaupun dalam laporan dan penyusunan rencana kerja perpustakaan ini kurang sempurna, kami telah berusaha dengan maksimal tetapi kami menyadari keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran yang dapat membantu dan menambah wawasan kami dalam pengelolaan manajemen perpustakaan di SMP Negeri 3 Kalipuro.

 

 

Banyuwangi, 15 Juli 2024

                                                                                                                                                                                    Penyusun

 

 

 

Bab I

Pendahuluan

 

A.     Latar Belakang

Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi. Perkembangan tersebut juga membawa dampak kepada "pengelompokan" perpustakaan berdasarkan pola-pola kehidupan, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi tadi. Istilah-istilah perpustakaan "membengkak" menjadi sangat luas namun cenderung mempunyai sebuah spesifikasi tertentu. Dilihat dari perkembangan teknologi informasinya perpustakaan berkembang dari perpustakaan tradisional, semi-tradisional, elektronik, digital hingga perpustakaan "virtual”. Kemudian dilihat dari pola kehidupan masyarakat berkembang mulai perpustakaan desa, perpustakaan masjid, perpustakaan pribadi, perpustakaan keliling, dan sebagainya. Kemudian juga dilihat dari perkembangan kebutuhan dan pengetahuan sekarang ini banyak bermunculan istilah perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan anak-anak, perpustakaan sekolah, perpustakaan akademik (perguruan tinggi), perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya.

Pengertian perpustakaanpun berkembang dari waktu ke waktu. Pada abad ke-19 perpustakaan didefinisikan sebagai " suatu gedung, ruangan atau sejumlah ruangan yang berisi koleksi buku yanng dipelihara dengan baik, dapat digunakan oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu. Kemudian ALA (The American Library Association) menggunakan istilah perpustakaan untuk suatu pengertian yang luas yaitu termasuk pengertian "pusat media, pusat belajar, pusat sumber pendidikan, pusat informasi, pusat dokumenstasi dan pusat rujukan". Sedangkan menurut Keputusan Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa "perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.

Dalam penjelasan Undang-Undang Pendidikan Nasional kita, di sebutkan bahwa salah satu sumber belajar di sekolah yang amat penting tetapi bukan satu satunya adalah perpustakaan. Sebagai salah satu sumber belajar di sekolah, perpustakaan membantu tercapainya misi dan visi sekolah tersebut. Mengingat pentingnya peran perpustakaan sekolah maka perlu adanya suatu pengelolaan atau manajemen yang tepat dan cepat sehingga fungsi perpustakaan sekolah benar-benar terwujud. Namun masalahnya sekarang adalah tidak sedikit perpustakaan sekolah yang pengelolaannya masih kurang profesional. Kalaupun sudah baik, bagaimana perpustakaan sekolah mampu memenuhi kebutuhan penggunanya akan berbagai pengetahuan dan informasi secara mudah dan cepat di era globalisasi ini.

Karena pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah maka ada sebuah pepatah mengatakan "Perpustakaan sebagai jantung sebuah lembaga pendidikan". Oleh karena itu sudah selayaknya mendapatkan porsi dan posisi yang strategis guna merealisasikan visi dan misi sekolah. Semua pihak, khususnya kepala sekolah harus memberi perhatian lebih akan eksistensi perpustakaan di sekolah, dan tidak lagi dianggap sebagai tempat menyimpan buku bekas, barang-barang tidak terpakai, bahkan hanya sebagai tempat bermain anak-anak murid saat tidak ada KBM. Itulah yang kebanyakan terjadi di sekolah- sekolah yang ada di negeri ini. Hal ini tentu sangat ironis dan tidak mendidik.

Dari berbagai sudut pemikiran diatas, Pengelola Perpustakaan SMP Negeri 3 Kalipuro berupaya melakukan terobosan dan revitalisasi peran dan fungsi perpustakaan sekolah untuk mendukung program dan visi misi sekolah. Berbagai program dan terobosan yang direncanakan, diharapkan dapat memberi ruang yang lebih besar agar perpustakaan sekolah sebagai center of knowledge (pusat ilmu pengetahuan) dapat terealisasi secara optimal.

 

B.     Visi dan Misi Perpustakaan “Arume Blanggreng” SMP Negeri 3 Kalipuro.

1.  Visi

Terwujudnya perpustakaan yang berkualitas sebagai sarana menuju masyarakat sekolah yang cerdas dan  mampu bersaing di era global.

2.  Misi

a.    Pengembangan organisasi dan sumber daya manusia.

b.    Pengembangan sumber daya informasi tercetak dan elektronik.

c.    Melengkapi koleksi buku untuk mencapai standar optimal.

d.   Melayani semua warga sekolah dengan layanan prima.

e.    Meningkatkan pengelolaan perpustakaan yang berbasis ICT.

 

C.    Tata Tertib Perpustakaan “Arume Blanggreng” SMP Negeri 3 Kalipuro.

1.    Siswa wajib mengisi buku pengunjung perpustakaan.

2.    Sepatu harus dilepas.

3.    Tangan harus bersih.

4.    Tidak boleh membawa makanan/minuman dalam ruangan.

5.    Tidak boleh berebut dalam mengambil buku.

6.    Mengembalikan buku pada tempat semula.

7.    Boleh meminjam buku untuk dibawa pulang maksimal 7 hari dari tanggal pinjam.

8.    Apabila terlambat mengembalikan dikenakan denda sebesar Rp. 1000/buku.

9.    Jagalah kebersihan dan kerapian buku.

 

D.    Landasan Progam Kegiatan

Terwujudnya perpustakaaan sekolah yang berdaya guna dan berhasil guna di sekolah, menjadi pusat kegiatan belajar mengajar, dan terbinanya anak didik menjadi gemar membaca, bisa membaca. Untuk pembinaan dan pengembangan tersebut dapat dipetik beberapa langkah sebagai landasan antara lain :

1.    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional.

2.    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3.    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.

 

 

 

E.       Maksud dan Tujuan

Dengan melihat latar belakang, maka maksud dan tujuan perpustakaan sekolah diselenggarakan untuk:

1.         Menyediakan buku-buku pengetahuan sebagai bahan ajar bagi guru dan sumber bacaan bagi siswa.

2.         Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan dalam berbagai sektor kehidupan.

3.         Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi.

4.         Mendidik siswa agar memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna.

5.         Meletakkan dasar kearah proses pembelajaran mandiri.

6.         Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa.

7.         Menumbuhkan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif.

8.         Mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah.

10.     Membantu siswa, guru, dan staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

F.       Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Sekolah berfungsi sebagai pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan rekreasi sehat melalui bacaan hiburan. Dalam kaitan dengan kurikulum yang diterapkan di SMP Negeri 3 Kalipuro, perpustakaan sekolah berfungsi :

1.    Wadah atau wahana pengetahuan, administrasi dan organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunaannya.

2.    Sumber rujukan siswa, guru, tenaga bimbingan, tenaga administrasi dan pegawai yang berada dibawah naungan SMP Negeri 3 Kalipuro.

3.    Sarana pendukung dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan pendidikan nasional.

4.    Pusat informasi bagi kegiatan belajar mengajar.

5.    Sumber yang menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan penunjang kegiatan belajar mengajar, seperti kegiatan yang berkaitan dengan budaya, seni, kreasi dan budaya.

 

G.      Ruang Lingkup

Untuk memperjelas program pengembangan perpustakaan sekolah, khususnya Perpustakaan “Arume Blanggreng” SMP Negeri 3 Kalipuro, ruang lingkup sekolah antara lain :

1.    Administrasi.

2.    Pengadaan Sarana / Prasarana.

3.    Operasional.

4.    Laporan.

 

 

 

 

H.      Sumber Dana

Untuk mengembangkan perpustakaan perlu adanya sumber dana. Adapun sumber dana untuk pengembangan perpustakaan “Arume Blanggreng“ SMP Negeri 3 Kalipuro antara lain :

1.    Dana BOS.

2.    Denda Anggota Perpustakaan.

 

I.         Program Kerja Perpustakaan “Arume Blanggreng“ SMP Negeri 3 Kalipuro.

Rencana kerja perpustakaan sekolah yang tertuang dalam program kerja perpustakaan secara umum akan mengacu pada tugas pokok perpustakaan sekolah, tujuan institusi, visi dan misi sekolah. Hal ini didasari oleh kepentingan bersama untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.

 

1.  Program Kerja Bulanan

Bulan

Program Kerja

Juli

§  Mendata ulang fasilitas penunjang perpustakaan.

§  Pengolahan bahan pustaka yang baru.

§  Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor punggung buku, sampul.

§  Mendata ulang koleksi buku perpustakaan dan buku paket.

§  Mendata buku yang rusak dan hilang.

§  Memperbaiki buku yang rusak.

§  Melayani pendaftaran anggota baru.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian.

§  Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian buku paket.

§  Membuat laporan bulanan.

Agustus

§  Pengolahan bahan pustaka yang baru.

§  Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor punggung buku, sampul.

§  Memperbaiki buku yang rusak.

§  Melayani pendaftaran anggota baru.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian.

§  Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

§  Membuat laporan bulanan.

September

§  Pengolahan bahan pustaka yang baru.

§  Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor punggung buku, sampul.

§  Memperbaiki buku yang rusak.

§  Melayani pendaftaran anggota baru.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian buku.

§  Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

§  Membuat laporan bulanan.

Oktober

§  Pengolahan bahan pustaka yang baru.

§  Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor punggung buku, sampul.

§  Memperbaiki buku yang rusak.

§  Melayani pendaftaran anggota baru.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian.

§  Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

§  Membuat laporan bulanan.

Nopember

§  Pengolahan bahan pustaka yang baru.

§  Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor punggung buku, sampul.

§  Memperbaiki buku yang rusak.

§  Melayani pendaftaran anggota baru.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian.

§  Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

§  Membuat laporan bulanan.

Desember

§  Pengolahan bahan pustaka yang baru.

§  Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor punggung buku, sampul.

§  Memperbaiki buku yang rusak.

§  Melayani pendaftaran anggota baru.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian.

§  Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

§  Membuat laporan bulanan dan semester pertama.

Januari

§  Pengolahan bahan pustaka yang baru.

§  Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor punggung buku, sampul.

§  Memperbaiki buku yang rusak.

§  Melayani pendaftaran anggota baru.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian.

§  Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

§  Membuat laporan bulanan.

Pebruari

§  Pengolahan bahan pustaka yang baru.

§  Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor punggung buku, sampul.

§  Memperbaiki buku yang rusak.

§  Melayani pendaftaran anggota baru.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian.

§  Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

§  Membuat laporan bulanan.

Maret

§  Pengolahan bahan pustaka yang baru.

§  Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor punggung buku, sampul.

§  Memperbaiki buku yang rusak.

§  Melayani pendaftaran anggota baru.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian.

§  Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

§  Membuat laporan bulanan.

April

§  Pengolahan bahan pustaka yang baru.

§  Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor punggung buku, sampul.

§  Memperbaiki buku yang rusak.

§  Melayani pendaftaran anggota baru.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian.

§  Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

§  Membuat laporan bulanan.

Mei

§  Pengolahan bahan pustaka yang baru.

§  Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor punggung buku, sampul.

§  Memperbaiki buku yang rusak.

§  Melayani pendaftaran anggota baru.

§  Melayani peminjaman dan pengembalian buku.

§  Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

§  Membuat laporan bulanan.

Juni

.Pengolahan bahan pustaka yang baru.

.Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, cap, nomor

 punggung buku, sampul.

.Memperbaiki buku yang rusak.

.Melayani pendaftaran anggota baru.

.Melayani peminjaman dan pengembalian buku.

.Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman.

.Melayani peminjaman dan pengembalian buku paket.

 -Membuat laporan bulanan, semester kedua dan tahunan.

 

2.  Program Jangka Pendek

a.    Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai kurikulum sekolah.

b.    Menyediakan dan melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan.

c.    Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan sistem tertentu sehingga memudahkan penggunaannya.

d.   Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik.

e.    Meningkatkan minat baca siswa, guru, dan staf tata laksana.

f.     Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi kebutuhan pegguna layanan perpustakaan.

g.    Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.

h.    Menerbitkan kartu perpustakaan bagi siswa.

i.      Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan kartu buku, kantong, labeling,dll.

j.      Inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka.

k.    Pelayanan peminjaman buku perpustakaan.

l.      Penerbitan Surat Tanda Bebas Perpustakaan (STBP) bagi siswa kelas IX sebagai syarat pengambilan ijazah.

 

3.  Program Jangka Panjang

a.    Menerapkan sistem layanan perpustakaan berbasis ICT.

b.    Menerapkan E-Library Learning.

c.    Merealisasikan kualitas dan kuantitas buku minimal 300 judul buku.

d.   Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan menyenangkan.

 

Bab II

Pengorganisasian

 

A.       Struktur Organisasi Perpustakaan “Arume Blanggreng“ SMP Negeri 3 Kalipuro.

Kepala Sekolah                : Dwi Hindarti Lasmisari, S.Pd.

Kepala Perpustakaan      : Jeffrey T. Lintong, S.Pd

Pustakawan                     : Ramadani Sitorus Pane

Literasi                              : Mahmud Hamzah, S.Ag

Teknisi                              : Wisnu Isdharmadi, S.Pd

 

B.       Tugas Masing-Masing Bagian Dalam Sistem Organisasi Perpustakaan

1.  Kepala Sekolah :

a.    Bertugas dan bertanggungjawab utama segala penyelenggaraan kegiatan dibidang perpustakaan sekolah.

b.    Membina dan membimbing pengembangan organisasi perpustakaan sekolah.

 

2.  Kepala Bagian Perpustakaan :

a.    Bertugas dan bertanggungjawab tentang penyelenggaraan dan pengelolaan seluruh unit perpustakaan sekolah.

b.    Mengorganisir dan mengkoordinir tata kerja dan tata hubungan seluruh staf perpustakaan sekolah.

c.    Menetapkan kebijakan intern yang khusus dalam bidangnya.

d.   Pembuatan program / perencanaan bulanan.

e.    Merancang program kerja dan rencana pengembangan perpustakaan setahun kedepan.

f.     Menyusun tata tertib perpustakaan.

g.    Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

 

3.  Pustakawan:

a.    Menyiapkan kartu pinjaman buku.

b.    Melayani peminjaman buku.

c.    Mengklasifikasi buku perpustakaan.

d.   Mengkatalogisasi buku buku.

e.    Mengatur dan memelihara ruang perpustakaan.

 

4.  Literasi

a.    Administrasi surat menyurat.

b.    Menginventaris koleksi dan sarana perpustakaan.

c.    Menginput data di computer.

 

5.  Teknisi

a.    Merencanakan pembelian buku-buku baru sesuai judul yang digemari pengunjung.

b.    Mendata buku keluar masuk pada perpustakaan.

 

Bab III

Manajemen Perpustakaan Sekolah

 

A.       Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Sekolah dalam perannya di dunia pendidikan mempunyai fungsi sebagai :

a.    Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah.

b.    Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.

c.    Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan).

d.   Pusat Belajar Mandiri bagi siswa.

Dari beberapa fungsi tersebut maka dapat dilihat bahwa sudah semestinya perpustakaan menjadi bagian integral dari sistem pembelajaran, bukan lagi menjadi 'pelengkap' saja bagi keberadaan di sebuah sekolah.

 

B.       Konsep Dasar Manajemen Perpustakaan

Manajemen dalam perpustakaan sekolah bukan sekedar kegiatan menempatkan buku-buku di rak, akan tetapi lebih dari itu, sangat kompleks, berkelanjutan, dan selalu berubah. Jadi manajemen merupakan sebuah proses yang memfokuskan pada memperhatikan kegiatan dari hari ke hari, menghadapi permasalahan isi dan integrasi dengan tujuan-tujuan sekolah. Kegiatan manajemen adalah kegiatan yang mencerminkan adanya sebuah sistem, terkait dan terdiri dari beberapa aspek atau faktor untuk mendukungnya. Beberapa faktor yang dapat ditemui dalam sebuah proses manajemen perpustakaan diantaranya adalah :

a.    Kebijakan dan Prosedur.

b.    Manajemen Koleksi.

c.    Pendanaan dan Pengadaan.

d.   Manajemen Fasilitas.

e.    Sumber Daya Manusia.

f.     Perencanaan.

 

Bagi pengelola perpustakaan (guru-pustakawan), kegiatan manajemen merupakan bagian atau peran serta dalam pendidikan di sekolah. Secara efektif perpustakaan harus mampu mendukung kurikulum dan program-program sekolah. Untuk mewujudkan manajemen perpustakaan yang baik, maka pengelola perpustakaan perlu :

a.    Mengembangkan kemampuan professional sebagai guru-pustakawan.

b.    Memperhatikan kemampuan yang diperlukan dan prosedur yang dibutuhkan untuk dapat mengelola perpustakaan secara efektif  dari perpustakaan yang sekedar bertahan hidup menjadi perpustakaan yang benar-benar berjalan secara baik.

c.    Mengembangkan kebijakan dan prosedur dengan prinsip-prinsip yang mengaktualisasikan,visi dari perpustakaan sekolah.

 

d.   Memperlihatkan keterkaitan antara sumber-sumber informasi dan tujuan dan prioritas sekolah, serta program perpustakaan.

e.    Menunjukkan peran guru-pustakawan melalui rencana manajemen.

 

C.       Faktor-faktor Manajemen Perpustakaan Sekolah

1.  Prosedur dan Kebijakan

Prosedur merupakan 'CARA' atau 'BAGAIMANA' kegiatan dan aksi-aksi akan dapat mengimplementasikan sebuah rencana spesifik atau menjalankan sebuah kebijakan. Kebijakan sendiri mengarah pada 'MENGAPA' atau "APA' prinsip-prinsip dari organisasi (sekolah/perpustakaan). Kadang kala sebuah kebijakan terhadap perpustakaan sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi kebijakan di lingkungannya, baik dari sekolah atau pemilik sekolah, dinas pendidikan, pemerintah atau mungkin departemen pendidikan. Sebagai pengelola perpustakaan (guru-pustakawan), maka kita perlu secara jelas memahami bagaimana mengelola perpustakaan secara efektif, dimana kebijakan sekolah, yayasan, pemerintah dan kebijakan lainnya harus dijalankan, dan prosedur harus dapat merefleksikan kebutuhan-kebutuhan sekolah itu sendiri. Kebijakan disini termasuk didalamnya pendanaan, pengelola, dukungan untuk guru-pustakawan dan faktor-faktor lain yang berhubungan. Hal-hal yang perlu dilakukan guru-pustakawan atau pengelola kaitannya dengan prosedur dan kebijakan adalah :

a.    Melihat kembali sumber-sumber yang dimiliki dan mendefinisikannya sesuai kebutuhan dan perkembangan kebijakan sekolah.

b.    Melihat, memperhatikan dan memperbaharui prosedur-prosedur lokal-sirkulasi, pemesanan pustaka, dll.

c.    Membuat sebuah peryataan visi dari perpustakaan sekolah yang sesuai dengan kebijakan yang ada.

d.   Memperhatikan kebijakan-kebijakan baru dari sekolah mengenai perpustakaan sekolah.

e.    Perpustaakaan juga perlu melakukan perencanaan strategis dalam menentukan prosedur dan kebijakan dari perpustakaan itu sendiri, caranya :

     Mulailah dari sebuah visi.

     Kemudian lakukan 'assesment' kebutuhan-kebutuhan yang haras dipenuhi.

     Terakhir, buat sebuah kebijakan dan prosedur untuk berbagai macam wilayah manajemen dimana anda bertanggungjawab di dalamnya.

 

Yakinkan dalam proses ini memperhatikan prinsip-prinsip dalam kelompok yang mempunyai minat berbeda di sekolah. Selalu lakukan cek pada kebijakan yang telah kita buat, apakah ada permasalahan atau complain?, yang terpenting bahwa setiap membuat sebuah kebijakan atau prosedur harus selalu mempertimbangkan visi, kebutuhan, dan keadaan dari sekolah atau lembaga induknya. Karena pada prinsipnya perpustakaan sekolah harus dapat mencerminkan visi dan misi sebuah lembaga pendidikan sekolah.

 

 

2.  Manajemen Koleksi

Manajemen koleksi merupakan area kunci dari tangungjawab seorang guru- pustakawan. Koleksi sendiri dapat didefiniskan sebagai sebuah bahan pustaka atau sejenisnya yang dikumpulkan, dikelola, dan diolah dengan kriteria tertentu. Pengelolaan koleksi yang baik akan menentukan sukses tidaknya sebuah program perpustakaan sekolah. Karena tanpa dikelola dengan baik, maka koleksi akan tetap menjadi kumpulan atau tumpukan buku yang tidak bermakna. Salah satu karakteristik dari sebuah koleksi perpustakaan sekolah adalah beragamnya jenis sumber atau bahan pustaka tergantung pada kebutuhan pengajar, ukuran atau jumlah koleksi, bagaimana cara mengaksesnya dan keterbaruan. Banyak hal sebetulnya yang dapat dilakukan untuk mengelola koleksi, mulai dari pengadaan, pengolahan teknis (seperti inventarisasi, klasifikasi, pelabelan, penempatan, pemilihan), dan memang tentunya itu membutuhkan perhatian yang serius dari guru-pustakawan. Dalam manajemen koleksi sebetulnya jumlah bukan suatu hal yang menjadi sangat prinsip, akan tetapi lebih penting bagaimana koleksi itu dapat dimanfaatkan dengan baik atau tidak. Beberapa hal yang masuk dalam manajemen koleksi diantaranya adalah:

      Pemetaan koleksi dan kurikulum.

      Seleksi: Kebijakan dan Prosedur.

      Kegiatan Katalogisasi.

      Pemilahan / Weeding.

      Rencana Pengembangan Koleksi.

 

3.  Pendanaan dan Pengadaan

Pendanaan adalah masalah yang sering menjadi 'momok' bagi sebagian pengelola perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaannya. Untuk itu masalah pendanaan ini harus direncanakan sedini mungkin. Melalui sebuah 'assesment' terhadap koleksi dan tujuan pengembangan program-program, sebuah rencana pendanaan dapat dilakukan dan dikeluarkan dalam sebuah dokumen perencanaan bagi perpustakaan sekolah. Sebuah rencana pendanaan akan membantu kita dalam meyakinkan dewan sekolah atau pemilik sekolah untuk menyetujui dan juga sebagai bukti akuntabilitas dari program-program perpustakaan. Rencana pendanaan harus menjadi bagian 'integral' dari pendanaan rutin sekolah. Langkah selanjutnya apabila sudah disetujui, maka tugas dari pengelola perpustakaan untuk merancang dan mengawal penggunaan dana yang sudah diajukan. Hal ini harus dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan prosedur yang sudah dirancang sebelumnya. Kegiatan pendanaan ini sangat erat hubungannya dengan sebuah kegiatan pengadaan. Pengadaan di perpustakaan dapat meliputi pengadaan koleksi, fasilitas, ruang, alat maupun lainnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rencana pendanaan:

       Disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak.

       Rencana pendanaan harus berkesinambungan dari tahun ke tahun.

 

 

 

4.  Fasilitas

Fasilitas perpustakaan menjadi sisi lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan. Seringkali yang terjadi masalah perpustakaan adalah masalah 'ketiadaan' atau 'ketidakberdayaan' fasilitas. Mulai dari ketiadaan tempat, ketiadaan koleksi, ketiadaan sarana pendukung, dan sarana prasarana lainnya. Biasanya tiap level sekolah mempunyai karakteristik masing-masing dalam perencanan fasilitas. Namun yang penting dalam pengelolaan fasilitas harus diperhatikan 3 hal yakni:

      Nyaman (Comfort).

      Terbuka (Welcome).

      Kemudahan bagi pengguna (User-Friendly).

 

Ketika kita merancang sebuah fasilitas untuk perpustakaan sekolah, setidaknya ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi:

      Tata letak harus dapat menunjukkan bahwa perpustakaan dapat difungsikan dengan baik.

      Desain harus memperhatikan aspek estetika dan ergonomis.

      Akses ke bahan pustaka , dan informasi harus mudah bagi semua pengguna.

      Harus diperhatikan masalah 'lalu-lintas' pengguna, keselamatan dan keamanan.

      Ruangan sedapat mungkin mengakomodir kebutuhan pengguna, juga tentunya untuk keperluan penyimpanan dan pengolahan.

 

Namun demikian guru-pustakawan dapat mengeksplorasi sendiri kebutuhan dan juga hal-hal lain menyangkut fasilitas ini, dengan terlebih dahulu melihat kemampuan dan kemauan sekolah dalam pengembangan perpustakaan sekolahnya.

 

5.  Manajemen SDM

Faktor lain yang penting dalam pengelolaan perpustakaan sekolah adalah masalah sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya. Kita sering menemui bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan perpustakaan 'hanya' menjadi kerjaan 'sampingan' sehingga tidak dikelola secara baik. Bahkan dalam beberapa kasus ketiadaan SDM ini membuat sekolah sama sekali tidak mempedulikan adanya perpustakaan sebagai bagian integral dari sistem pendidikannya. SDM atau staf pengelola perpustakaan mempakan kunci utama dalam kesuksesan sebuah perpustakaan. Inovasi dan ide-ide kreatifnya akan membawa perpustakaan menjadi perpustakaan yang berdayaguna dan juga nyaman digunakan oleh siswa maupun guru. Untuk itu, pengelolaan perpustakaan memang membutuhkan guru atau pengelola yang cukup tahu masalah manajemen, mempunyai ide-ide segar dan bekerja secara professional di perpustakaan. Setidaknya ada beberapa SDM dalam perpustakaan sekolah :

      Guru-Pustakawan: guru-pustakawan merupakan orang yang bertanggungjawab secara penuh terhadap perpustakaan. Guru-pustakawan harus mempunyai kemampuan untuk mengelola perpustakaan, memahami visi dan misi sekolah, dan juga memahami kurikulum yang diterapkan di perpustakaan.

 

      Staf Pendukung: Biasanya diambilkan dari staf yang mempunyai kemampuan teknis dalam bidang perpustakaan, yang akan membantu guru-pustakawan dalam mengelola perpustakaan dalam keseharian.

      Staf Divisi: Biasanya seorang staf yang mempunyai kemampuan khusus dalam pengelolaan perpustakaan, seperti dalam pembuatan OP AC, Katalogisasi, Pengelolaan Koleksi Referensi, Pengelolaan Koleksi Multimedia, Rancangan Program Khusus seperti "kemampuan membaca", dan sebagainya.

      Murid Pustakawan: Murid atau siswa juga dapat dijadikan pengelola perpustakaan terutama apabila adanya keterbatasan SDM di sekolah. Murid-Pustakawan ini dengan diberikan pelatihan singkat dapat membantu paling tidak pelayanan di perpustakaan.

 

6.  Perencanaan

Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah manajemen perpustakaan. Untuk itu mulailah selalu dengan perencanaan dalam pengelolaan perpustakaan sekolah. Perencanaan akan menentukan sejauh mana perpustakaan sekolah dapat berjalan dengan baik dan mendukung proses pembelajaran yang inovatif di sekolah.

 

 

 

  

 

Bab IV

Penutup

 

Dalam manajemen perpustakaan sebetulnya ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling penting sebetulnya adalah sejauh mana pengelola dapat mensinergikan program-program perpustakaan dengan visi-misi sekolah serta kebutuhan kurikulum yang diterapkan. Proses manajemen perpustakaan adalah sebuah proses kreatif dan inovatif yang mestinya menjadi bagian penting dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Akhir kata penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah program kerja perpustakaan ini oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan.Terima kasih.

 

 

 

 

TATA TERTIB PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN

“Arume Blanggreng“

SMP NEGERI 3 KALIPURO

 

1.    Siswa wajib mengisi buku pengunjung perpustakaan.

2.    Sepatu harus di lepas.

3.    Tangan harus bersih.

4.    Tidak membawa makanan dan minuman dalam ruangan.

5.    Tidak boleh berebutan dalam mengambil buku.

6.    Mengembalikan buku pada tempat semula.

7.    Boleh meminjam buku untuk di bawa pulang minimal 7 hari dari tanggal pinjaman.

8.    Apabila terlambat mengembalikan buku, didenda Rp. 1000 perbuku.

 


Posting Komentar

0 Komentar